Sentrakabar — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksi dana penanganan pandemi virus corona akan terserap 100 persen. Artinya, pemerintah akan menghabiskan alokasi anggaran sebesar Rp695,2 triliun untuk menangani seluruh kegiatan yang berhubungan dengan penanganan covid-19.
“Akhir tahun outlook akan terserap semua,” kata Airlangga dalam rapat koordinasi pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) dan Kementerian/Lembaga (K/L) di kawasan Wisata Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (25/9).
Ia memaparkan anggaran untuk kesehatan diproyeksi terserap 95 persen, perlindungan sosial 119 persen, kementerian/lembaga atau pemerintah daerah (pemda) 67 persen, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) 100 persen, korporasi 92 persen, dan insentif usaha 100 persen.
Kendati cukup optimistis, tapi realisasi anggaran penanganan pandemi virus corona sejauh ini baru sebesar Rp254 triliun. Ini berarti, pemerintah baru menggunakan dana penanganan pandemi sebesar 36 persen dari anggaran yang disiapkan sebesar Rp695,2 triliun.
“(Penyerapan) sektor kesehatan sudah 21 persen, perlindungan sosial 57 persen, k/l dan pemda 19,35 persen, insentif usaha 18,43 persen, dan UMKM 47,57 persen,” jelas Airlangga.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan mulai ada percepatan penyerapan dana penanganan pandemi virus corona sejak Agustus sampai September 2020. Hal ini khususnya sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan tiap kementerian/lembaga (k/l) meningkatkan kemampuan penyerapan anggaran yang sudah disiapkan.
Sri Mulyani memaparkan realisasi anggaran untuk kesehatan naik 4,48 triliun menjadi Rp18,45 triliun, perlindungan sosial naik Rp21,51 triliun menjadi Rp134,45 triliun, sektoral k/l dan pemerintah daerah naik 6,78 triliun menjadi Rp20,53 triliun, insentif usaha naik 3,38 triliun menjadi Rp22,23 triliun, dan dukungan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) naik 6,66 triliun menjadi Rp58,74 triliun.
SK/CNN