Sentrakabar — Debat terbuka sesi pertama antara calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu dimulai. Dalam debat kali ini ada dua tema yakni pertama bagaimana menyelaraskan pelaksanaan pembangunan daerah kabupaten/kota dan Provinsi dengan nasional, kedua bagaimana cara paslon memperkokoh NKRI dan kebangsaan.
Didebat sesi pertama ini, setiap calon kembali menyampaikan visi-misi dan program kerja. Penyampaian ini setiap calon bagaimana supaya meyakinkan setiap pendukungnya masing-masing.
Helmi kembali menyampaikan program kerja, seperti APBD untuk rakyat adalah APBD sesuai dengan selera masyarakat bukan selera para pejabat, sesuai dengan visi-misi dan 20 program kunci kebahagiaan.
“APBD untuk rakyat bukan APBD untuk para pejabat, itulah komitmen kita dalam menghadirkan kebahagiaan di tengah-tengah masyarakat Provinsi Bengkulu,” ungkap Helmi Hasan saat menyampaikan visi-misi dan program kerjanya, Jum’at (4/12/2020) malam.
Saat menyampaikan visi-misi, Helmi Hasan kembali menceritakan saat dirinya kampanye, ada kejadian masyarakat dari Kabupaten Kaur yang bayinya meninggal di Rumah Sakit M Yunus (RSMY) dan kemudian ingin meminjam ambulans diminta uang sebesar Rp 5 juta.
“Belum lama ini kembali terulang, masyarakat Provinsi Bengkulu dari Kabupaten Kaur, yang bayinya meninggal di Rumah Sakit M Yunus (RSMY) dan kemudian ingin meminjam ambulans diminta uang sebesar Rp 5 juta,” terang Helmi.
Dengan kejadian tersebut masyarakat tidak mampu untuk membayar, maka dari pemerintah kota Bengkulu langsung mengambil tindakan dengan memberikan ambulans untuk mengantar bayi tersebut.
“Sesuai dengan tema kita malam ini memperkokoh NKRI dan kebangsaan. Maka kita tidak ingin itu terjadi berulang kali, karena NKRI adalah harga mati,” pungkas Helmi.
SK/MA