ROKANHULU(SK)–Proyek pembangunan bahu jalan di ruas Jalan Trans Pol, Desa Pematang Tebih, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) terpaksa dibongkar ulang dan dilakukan pembangunan baru.
Proyek pembangunan bahu Jalan yang merupakan Pokok Pikiran (Pokir) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rohul itu sudah dibongkar oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Rohul, karena adanya keretakan.
Paket pekerjaan pembangunan bahu jalan senilai Rp. 99,63 juta bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Rohul 2022 yang dikerjakan oleh CV. Mitra Rohul dan pengawas CV. Yagana Consulindo itu kondisinya memprihatinkan.
Bahkan terkesan tidak layak dipergunakan oleh masyarakat yang mengusulkan pembangunan itu melalui aspirasi anggota DPRD Rohul di Daerah Pemilihan IV Rohul itu.
Adanya pembongkaran paket pekerjaan pembangunan bahu jalan di Trans Pol Desa Pematang Tebih itu dibenarkan oleh Kepala Dinas PUPR Rohul Anton, ST. MM.
Pembongkaran itu dikarenakan adanya keretakan di beberapa bagian pengecoran badan jalan, untuk itu, dirinya sudah memerintahkan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Rendi turun ke lokasi dan melakukan pembongkaran.
“Saya sudah perintahkan, agar pembangunan bahu jalan di Ujungbatu itu dibongkar. Karena kita ingin pembangunan di ulang dengan hasil yang bagus,”kata Anton kepada wartawan, Selasa (26/7).
Menyikapi adanya pembongkaran yang dilakukan oleh Dinas PUPR Rohul itu, salah seorang anggota DPRD Rohul dari Daerah Pemilihan IV Arisman, S. Sos mengaku mengapresiasi apa yang dilakukan oleh dinas terkait.
Pasalnya, jika tidak sesuai dengan spesifikasinya, Dinas terkait juga harus melakukan itu. Hal ini berkaitan dengan peruntukannya, agar bisa dipergunakan oleh masyarakat yang mengharapkan pembangunan itu.
“Kalau memang tidak sesuai atau adanya kerusakan. Pelaksana juga harus memperbaikinya. Kalau perlu dibangun ulang, ini bertujuan agar bangunan itu benar-benar bermanfaat untuk masyarakat,”kata Arisman, Rabu (27/7/22).
Diakui anggota DPRD Rohul dari Partai Hanura itu, sebagai anggota dewan, dirinya pun kewenangan dalam memberikan pengawasan terkait pembangunan yang bersumber dari keuangan daerah, termasuk pembangunan yang merupakan Pokok pikiran dari anggota DPRD Rohul sendiri.
Terlepas itu semua, sambung Arisman, berdasarkan informasi yang diperolehnya di lapangan, adanya keretakan dalam pengecoran itu dikarenakan faktor cuaca dan ketersedian material pasir batu.
“Informasi yang saya dapat, bahwa itu karena kurang padat saja. Pasalnya, dalam pengecorannnya kekurangan sirtu, bukan kekurangan semen. Akan tetapi, ini kan masih dalam proses pengerjaan, dan terakhir saya dapat kabar, setelah dibongkar sudah dilanjutkan pembuatan baru,”jelasnya.
SK/AR