PEKANBARU(SK) – Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021, Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Provinsi Riau menggelar berbagai perlombaan.
Mengingat dalam kondisi pandemi Covid-19, jumlah peserta lomba juga dibatasi.
Perayaan HDI ini dilaksanakan di aula Dinas Sosial Provinsi Riau, Kamis (2/12) dibuka Kepala Dinas Sosial Tengku Zul ini dihadiri puluhan peserta dan pendamping, anggota DPRD Riau dapil Kampar Eva Yuliana, Balai Abiseka Pekanbaru, pengurus organisasi penyandang disabilitas, pengurus PPDI Riau.
Ketua PPDI Riau Surflaymen mengatakan tahun ini PPDI Riau ikut berpartisipasi dalam perayaan walaupun di tengah pandemi. Berbagai kegiatan lomba yang dilakukan yakni lomba menyanyi 10 orang, lomba mewarnai 15 orang dan lomba kolase 10 orang.
‘’Lomba ini bukanlah kompetisi tetapi sebagai ajang silaturahmi. Untuk peserta yang juara diberikan penghargaan berupa uang pembinaan. Kegiatan ini didukung oleh Awal Bros yang memberikan goodybag untuk peserta, voucher belanja dari Alfamart untuk peserta,’’ kata Surflaymen.
Selain itu Kementerian Sosial melalui Balai Abiseka Pekanbaru juga memberikan donasi berupa kursi roda, tongkat kaki tiga dan tongkat tunanetra.
Hari Disabilitas Internasional atau International Day of People with Disability (IDPwD) jatuh pada tanggal 3 Desember setiap tahunnya. Hari Disabilitas diperingati secara internasional untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap penyandang disabilitas.
Peringatan tahunan Hari Disabilitas Internasional ini diproklamasikan pada 1992 oleh Majelis Umum PBB. Hari Disabilitas ini diperingati untuk memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas di semua bidang dan pembangunan. Hari ini juga dibuat untuk meningkatkan kesadaran terhadap situasi para difabel di setiap aspek kehidupan, baik politik, social, ekonomi, dan budaya.
Setiap tahun PBB membuat tema untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional. Tema Hari Disabilitas Internasional yang diangkat tahun ini adalah “Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia Yang Inklusif, Aksesibel dan Berkelanjutan Pasca Covid-19″.
‘’Jumlah peserta sengaja kita batasi mengingat saat ini pandemi Covid-19, tidak hanya jumlah peserta tetapi juga tetapi seluruh peserta wajib melaksanakan protokol kesehatan (prokes),’’ sebut Surflaymen.
Sementara itu, Kadissos Riau Tengku Zul mengatakan walaupun penyandang disabilitas diberikan keterbatasan bukan berarti tidak bisa berbuat apa-apa seperti yang lainnya. Disabilitas justru bisa berbuat lebih dari orang yang biasa. ‘’Kita dapat melakukan pemberdayaan dan berbuat lebih. Akan ada bantuan dari berbagai hal semoga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,’’ ujar Tengku Zul.
SK/ibl