Jakarta – Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengungkapkan, sejak pandemi COVID-19 terjadi, kegiatan belajar-mengajar di pesantren tak terpengaruh zona risiko Corona. Sebagian pesantren bahkan tetap buka seperti biasa.
“Memang yang lalu kami lakukan di pesantren tapi itu menjadi mudah karena di pesantren kami tidak batasi zona, kenapa tidak dibatasi zona? Memang pada saat dimulai terjadinya COVID, pesantren itu ada yang tetap buka seperti biasa saja, nggak peduli zonanya apa. Ada yang sebagian memulangkan, belakangan kemudian mendatangkan kembali, ada yang memulangkan semua dan pelan-pelan kemudian mendatangkan kembali. Memang dari awal sudah tidak bisa dilakukan zona karena beliau-beliau, mereka, itu sudah tetap dengan pendiriannya sejak awal,” kata Fachrul dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Kemendikbud, Jumat (7/8/2020).
Fachrul bersyukur pesantren yang terpapar Corona tidak banyak. Hanya ada tiga pesantren yang masuk dalam klaster penyebaran Corona.
“Alhamdulillah sejauh ini dikatakan yang baru kita tahu yang terkena menjadi klaster hanya tiga pesantren. Jadi kalau dihitung persentasenya hanya 0,00 sekian persen. Tapi itu memang menjadi mudah, kenapa mudah? Karena, begitu santri masuk, ustaz-ustaz masuk mereka tidak ke mana-mana lagi sehingga sudah betul-betul sehat di dalam suasana sehat. Kemudian nggak boleh keluar lagi, kemudian protokol kesehatan diterapkan. Alhamdulillah semua sehat,” kata Fachrul.
Kondisi itu, kata Fachrul, karena pesantren mematuhi empat syarat yang telah ditentukan. Protokol kesehatan juga diterapkan secara baik.
“Alhamdulillah karena kita memang tentukan persyaratan empat. Satu lokasinya aman COVID, kedua ustaz dan gurunya aman COVID, ketiga santrinya aman COVID, keempat dia menerapkan protokol kesehatan dengan baik,” imbuh Menag.
Sk/dtc