Muzakkir, pemuda berusia 21 tahun asal Dusun Pidade, Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, memiliki kelainan fisik. Badannya seolah terjebak di dalam tubuh seorang balita.
Bahkan, Muzakkir masih harus menggunakan popok bayi saban hari. Hal ini dikarenakan Muzakkir terkadang masih tak bisa mengendalikan buang airnya.
“Jadi kalau mau apa-apa Muzak (sapaan Muzakkir) hanya bisa menunjuk saja. Kadang kita bingung. Dia tiba-tiba nangis,” ujar Giman, kakek Muzakkir, saat ditemui di rumahnya, Rabu (26/8).
Giman mengatakan, pola dan perilaku Muzakkir meski usianya sudah 21 tahun layaknya seorang balita. Muzakkir tak bisa bicara. Cara berkomunikasinya layaknya seorang balita yang hanya bisa menangis dan tersenyum.
Lebih lanjut Giman mengatakan, Muzakkir sudah sering dibawa ke rumah sakit umum daerah di kotanya. Namun, dia tak mengetahui persis apa nama penyakit yang diderita oleh cucunya itu.
Lahir pada 1 September 1999, seharusnya Muzak tumbuh besar layak pria dewasa pada umumnya. Kini, Giman mengurus cucunya itu dibantu dengan saudara-saudara lainnya.
Sementara itu orang tua Muzakkir, Junaidi (48) dan Murah (47), merantau sebagai pekerja migran di negeri seberang.
Sk/net