SIANTAR, (sentrakabar) – Wali Kota Siantar Hefriansyah Noor terancam tidak dapat tiket mengikuti Pilkada mendatang dan cuma akan jadi penonton saja.
Sampai saat ini, tak satupun partai politik yang meliriknya karena berbagai pertimbangan.
Saat dikonfirmasi soal langkah politiknya ke depan, Hefriansyah pun terkesan pasrah.
“Bagaimana langkah politik awak rupanya adinda? Kan adinda udah lihat hiruk-pikuknya bagaimana,” kata Hefriansyah lewat pesan singkat dari Instagram, Kamis (6/8/2020).
Ketika disinggung mengenai calon Wali Kota Siantar dan Wakilnya, Asner Silalahi-Susanti yang mengantongi banyak dukungan, Hefriansyah pun tak banyak memberikan keterangan.
“Begitulah kenyataannya adinda. Apa mau dikata,” katanya.
Hingga saat ini, sejumlah nama yang sempat muncul ke permukaan maju pada Pilkada Siantar di antaranya Ojak Naibaho dan Effendi Siregar.
Pasangan perseorangan ini akhirnya kalah sebelum bertarung karena tidak melampirkan dokumen perbaikan dukungan hingga batas waktu yang ditetapkan oleh KPU Siantar.
Adapun calon lain yang namanya santer disebutkan di Siantar yakni Asner Silalahi dan Susanti Dewayani.
Pasangan ini paling banyak mendapatkan dukungan dari partai politik (Parpol).
Tidak tanggung-tanggung, keduanya meraih dukungan tujuh parpol, di antaranya Hanura, Demokrat, PKPI, PAN, Golkar, NasDem dan PDI-P.
Artinya, mereka memeroleh dukungan 27 dari 30 perwakilan dewan di DPRD Siantar.
Karena dukungan untuk Asner cukup kuat, Tribun Medan sempat berupaya meminta keterangannya.
Ketika disinggung soal Hefriansyah, Asner hanya tersenyum.
Dia mengatakan, dirinya bersama Susanti bisa mendapatkan kepercayaan dari sejumlah partai politik karena jauh-jauh hari sudah membangun komunikasi yang cukup baik.
“Ini adalah politik. Politik membutuhkan komunikasi. Saya berkomunikasi dengan semua partai mulai dari tingkat kota, provinsi, sampai pusat,” katanya.
Strategi lainnya, lanjut Asner, menyiapkan visi dan misi untuk membangun Kota Siantar yang bisa dipercaya partai politik.
“Saya membuat mereka tidak ada keraguan,” tutup Asner.
Karena pasangan ini mendapatkan begitu banyak dukungan, tak heran jika sejumlah pihak memprediksi bahwa Asner-Susanti akan melawan kotak kosong pada Pilkada 2020 mendatang.
Soal prediksi ini, Divisi Teknis KPU Siantar Gina Ginting mengaku tidak ingin terlalu jauh berandai-andai.
Apalagi, kata Gina, KPU belum ada membuka pendaftaran.
“KPU belum membuka pendaftaran. Kita enggak bisa berandai-andai sebelum pendaftaran nanti tanggal 4 sampai dengan 6 September 2020,” ujar Gina.
Ia menyampaikan, KPU Siantar akan melakukan sosialisasi ke partai politik mengenai tahapan pencalonan, persyaratan pencalonan dan persyaratan calon.
Perihal persyaratan perolehan dukungan pasangan calon; paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD Siantar.
Soal prediksi kotak kosong, lagi-lagi Gina enggan mengomentarinya.
“Ada pengumuman nanti sebelum pendaftaran.
Terkait mekanisme kotak kosong ini kita tunggulah ya, bang, pas pendaftaran,” ujar Gina dan berharap siapapun yang jadi bapaslon harus bisa turun ke masyarakat.
Sk/tbc